Inilah resepi baru mee goreng berlalat yang dimaksudkan...

Resepi baru seperti ini bukanlah yang pertama didengar tetapi inilah kali pertama saya berada ditempat kejadian. Nasib baik bukan dalam makanan saya...

Orang yang malang pada hari ini ialah Cikgu Suhaila Subi yang menjumpai lalat tersebut dalam makanan sarapan paginya... Itupun setelah separuh makanan masuk kedalam perut... Nasib baik tidak termakan sekali....


Cikgu Suhaila masih sempat memberikan posing selepas menikmati Mee Goreng Berlalat...

Sebelum ini, di Facebook sudahpun diupload satu gambar Telur Dadar Berlalat oleh Cikgu Rahman. Tengok dibawah ni... Kejadian berlaku ditempat yang sama...


Gambar oleh Rahman 'sankai' Kaharuddin - Sila klik sini untuk mendapat maklumat lanjut: http://www.facebook.com/profile.php?ref=profile&id=100000002726077#!/photo.php?pid=4015614&id=547325677. Kalau tidak dapat.. sila add Rahman 'sankai' Kaharuddin.

Mengikut pengamatan saya, spesis lalat yang terdapat dalam makanan Cikgu Suhaila ialah Musca domestica yang juga dikenali sebagai House fly (Lalat Rumah) manakala yang terdapat dalam telur dadar Cikgu Rahman ialah Calliphoridae sp. yang juga dikenali sebagai Blow fly (Lalat Hijau).


Dari Kiri: House fly (Musca domestica) dan Blow fly (Calliphoridae sp.)

Sebenarnya gambar-gambar ini dinaikkan bukannya untuk mengkondem mana-mana pihak... Sekadar mengingatkan bahawa kebersihan memang sangat penting semasa menyedia dan mengendalikan makanan...

Pada tahun 1912, risalah pendidikan kesihatan di Amerika memperkenalkan lalat sebagai 'serangga paling berbahaya yang pernah dikenali manusia selarna ini'. Lalat dikenal pasti sebagai agen pembawa penyakit demam kepialu, taun, cirit birit, sakit mata, dan banyak lagi.

Pada tahun 1929, H. Y. Yao, I. C. Yuan dan D. Huie mengkaji lalat-lalat di Beijing dan mendapati bahagian luarannya mengandungi lebih kurang 3,683,000 kuman bakteria dan dalamnya mengandungi 6 hingga 8 kali ganda kuman berbanding luarannya.


Di sini disertakan sekali penyakit lain yang boleh disebabkan oleh lalat:


1.  Estamoeba dysenteriae

Entamorba hestolyca adalah Organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, kucing, anjing dan babi. Vektornya adalah musca domestica (lalat rumah) dan kecoa. Penularan terjadi karena makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kista yang dibawa oleh vektor.

Gejala yang dapat ditmbulkan antara lain; sering buang air besar, fesesnya sedikit-sedikit dengan lendir dan darah, dan biasanya disertai rasa sakit diperut (kram perut), dan biasanya tidak demam.

Upaya pencegahannya dengan perbaikan sanitasi lingkungan, dan pencegahan kontaminasi makanan, pembasmian vektor serta perbaikan cara pembuangan kotoran yang baik serta cuci tangan setelah defakasi.


2. Penyakit kala-azhar

Penyakit kala-azhar adalah penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa yaitu laishmania donovani. Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomus sp. Gejalanya antara lain; deman tinggi, menggigil, muntah-muntah. Terjadi pengurusan badan dan hepar bengkak. Bila tidak diobati menyebabkan kematian. dan upaya pencegahannya adalah dengan pencegahan penderita, menghilangkan sampah yang busuk (tempat perkembang biakan lalat), dan menghindari gigitan.


3. Penyakit leishmaniasis

Penyakit leishmaniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa yaitu laishmania tropica. Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomuss. Gejalanya adalah terjadinya kupula ditempat gigitan, kulit tertutupi kerak dan keluarnya exudate yang lengket serta terjadinya kerusakan jaringan. Upaya pencegahan dengan penutupan kulit dan pemberantasan serangga.


4. Penyakit mucocutaneus

Penyakit mucocutaneus merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan protozoa yaitu laishmania braziliensis. Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomus sp. Gejalanya adalah terjadinya papula berwarna merah pada tempat gigitan dan terjadinya perubahan bentuk pada permukaan yang digigit.


5. Sleeping sickness (penyakit tidur)

Sleeping sickness merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan protozoa trypanosoma gambiense. Vektornya adalah lalat glossina sp. Gejala meliputi tiga fase, yaitu fase (1) dimana Trypanosoma gambiense berada dalam tubuh, fase (2) dimana berada dalam jaringan dan fase (3) berada dalam susunan syaraf.

Fase (1) dengan gejala rasa gatal pada tempat gigitan dan diikuti demam, sakit kepal, menggil dan kehilangan nafsu makan. Fase (2) dengan gejala pembengkakan kelenjar getah bening, liver, sakit kepala, sakit sendi-sendi, lamah dan ruam dikulit. Fase (3) dengan gejala lemah, malas, tubuh kaku dan tidur dengan tidak terkendali.


6. Penyakit onchocerca volvulus

Penyakit ini disebabakan oleh Cacing onchocerca volvulus. vektornya adalah lalat penghisap darah (simulum sp). Penyakit yang ditimbulkan adalah radang pada tempat gigitan dan diikuti dengan adanya tonjolan. Perkembangan nodula sangat lambat dan dalam waktu 3-4 tahun hanya mencapai ukuran 2-3 cm. Bila infeksi tonjolan mengenai mata menyebabkan kebutaan. Upaya pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan nyamuk dan pengobatan penderita.


7. Calabar (calabar swelling)

Penyakit calabar (calabar swelling). Merupakan penyakit yang sebabkan oleh cacing loa-loa. Vektor cacing ini adalah lalat tabanid genus chrysops.

Gelaja penyakit ini adalah pembengkakan jaringan adan terjadi benjolan sebesar telur ayam. Upaya pencegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan serangga dan pengobatan penderita.

[Sumber artikel: http://jiniaricute.wordpress.com/2008/05/27/vektor-penyakit-menular/]

CATATAN: Beringat sebelum kena....